28/04/2020

Day 0: Leaving Jakarta

Mulai berhenti menghitung hari sudah berapa lama di rumah saja. 
Saat ini saya masih libur, seharusnya jadwal mata kuliah Elektif Non-Klinik, namun saya transfer nilai dari LUMC (yang sebenarnya sedikit saya sesali karena saya jadi super tidak ada kerjaan). Setelah ini akan masuk Foundation of Clinical Practice (FCP) yang entah akan bagaimana formatnya.
Berhubung tidak ada kegiatan tentu saja yang sering saya lakukan adalah melihat galeri foto. 
Rasa-rasanya belum banyak yang saya ceritakan. 

Let's start with the departure! It was on 29th August. Not long after my parents went back from Hajj and the lil bro also came back to the town. So the whole fam was there!
We left Bogor at 5 and arrived in Soetta at 7. It was raining along the way. I couldn't stop thinking how I could I survive with this 30 kg ++ suitcase which only has 2 wheels. 

Untuk beberapa saat saya sedikit lupa kalau perjalanan ke bandara saat itu berbeda dengan perjalanan setiap akhir semester. Bukan hanya 1 jam penerbangannya, 18 jam.
Ini penerbangan terjauh saya dan pertama kalinya juga saya menginjakan kaki di Eropa.
Penerbangan pertama ke Abu Dhabi selama 8 jam, menjemput pagi di sana dan mengantre imigrasi selama 1 jam, kemudian lanjut ke Schipol 7 jam. 

quite surprised,
kirain gak sebanyak ini karena lagi pada puskesmas dan berpencar-pencar.
thank  u 2016!
my main girls, huhu trimakasyi <3
the fam before I went to the departure gate. 
Papa belum cukur jenggot.
we waited for 3 hours in Abu Dhabi
Safe and sound in Schiphol! 
Hey Anouk! she's my buddy from university. 
HAAAA bersyukur banget dijemput Anouk dan Kevin, diajarin cara naik kereta dan top up saldo. 


beautiful morning 


Leiden waktu itu  23 derajat. Selama perjalanan saya takut gak bisa bawa koper super berat ini tapi untungnya kami dijemput Anouk dan pacarnya, Kevin. Mereka menunggu kami di pintu kedatangan. 
Mengajari kami isi ov-chipkaart (kartu transportasi di Belanda), kebetulan Nisil meminjamkan saya miliknya. 
Perjalanan Schipol Leiden ditempuh selama 40 menit. 
Setelah itu kami berjalan dari Leiden Centraal menuju penginapan kami selama 2 malam di rumah dr. Fatma. 
Beliau baik sekali menyediakan sup bakso dan nasi :'. sebuah pengingat penting untuk Fona di Masa Depan: kalau ada siapa pun yang bisa kamu bantu, harus kamu bantu ya! ingat kamu pernah berhutang budi ke orang soal ini!

Sempat merasakan jet-lag. Kaget juga kalau adzan Isya baru jam 11 malam dan akhirnya kami tertidur dan baru bangun jam 3 pagi, untung Subuh masih jam 7. 
Pagi harinya kami sarapan pizza, lagi-lagi dimasakin :'
Alhamdulillah. 




No comments:

Post a Comment