29/11/2021

Agar Tidak Lupa

Halo Fona, 
ini ada beberapa hal yang bisa kamu lihat kelak kalau sedang sedih, 
sekaligus beberapa hal yang harus kamu akui.

Hari ini adalah hari pertama modul praktik klinik Psikiatri, sekaligus stase pendek terakhir saya. Cepat sekali waktu berlalu. Seperti di modul-modul sebelumnya, saya tidak terlalu suka mendengarkan kuliah, mungkin akan berbeda jika nanti bertemu pasien di mana saya tahu, ilmu yang saya punya akan menolong mereka. 

Sebentar lagi akhir tahun juga, rasanya sering deh jahat sama diri sendiri, menulis kalau sedang sedih-sedihnya saja untuk meluapkan amarah, padahal rasa senangnya juga banyak. 

Kemarin kebetulan menyempatkan pulang ke Bogor, kota yang sebenarnya saya hindari karena saya anggap berhantu di setiap sudut-sudutnya, padahal kenangan-kenangan di sana lebih dahulu tercipta dibanding hantu yang bahkan sebenarnya tidak pernah ada. 

Sore hari ini mau menyempatkan diri bilang terimakasih, ya Allah, makasih ya.. 
1) Makasih sudah kasih aku kesempatan pulang ke rumah waktu libur. Makasih udah kabulin doaku supaya Papah Mamah pindah. Makasih udah kabulin doaku masuk FK UI juga jadi kalau liburan dan mereka sudah pindah aku bisa pulang. 
Sekarang kalau mau pulang tinggal naik travel 2 jam aja, ga mesti ke bandara, gak perlu beli tiket mahal-mahal. Makasih ya Allah.. 

2) Makasih udah mendengar doaku. Aku mau di FK UI, aku dipertemukan dengan teman-teman yang baik, aku juga diberikan kesempatan untuk dipertemukan oleh dosen-dosen yang sangat baik. Makasih atas semua kebetulan-kebetulan yang terjadi. 
Makasih udah kasih aku banyak sekali kesempatan-kesempatan yang membawaku ke kesempatan-kesempatan selanjutnya. Berawal dari seorang dosen yang sangat ku idolakan karena beliau yang sangat inspiratif setiap jadi narasumber mabim, kemudian jadi fasilitator modul Infeksi Tropis, kemudian wawancara Leiden dengan beliau, beliau bersedia jadi recommender untuk Imperial College, beliau kasih kesempatan jadi pembicara di Jakmed, sampai sekarang pun sedang menyelesaikan riset yang insya Allah sedang dalam proses publikasi. 
Makasih udah kasih aku pembimbing riset yang baik banget, yang memberikan kami jalan untuk banyak publikasi hingga mendatangkan rezeki ini. (Kelompok risetmu jadi diapresiasi sebagai mahasiswa dengan publikasi terbanyak lho! Alhamdulillah, alhamdulillah
Makasih juga diberikan jalan lewat dokter-dokter dermawan yang membantu saat aku membutuhkan. 

3) Makasih udah memberikan aku rezeki yang tidak habis-habisnya. Makasih udah kasih Mamah Papah rezeki dan di saat yang bersamaan pernah memberikan aku kesempatan untuk belajar arti "cukup".
Semoga selanjut-selanjutnya tetap ada rezeki halal untuk keluarga kami dan Mamah Papah bisa mewujudkan impian mereka supaya punya rumah yang luas dan ditanami berbagai tanaman. 
Mau apresiasi diri sendiri juga dengan segala perencanaan selama ini, wow wishlistnya pelan-pelan terwujud. Nanti nabung-nabung lagi untuk hal-hal yang lebih besar lagi ya Fona!

4) Makasih udah mengirimkan Ua di dalam hidupku. 
Kemarin sangat emosional, terhitung hampir 2 tahun aku tidak ke rumah Bogor secara rutin, terakhir kali Oktober 2020 saat aku wisuda dan mampir sebentar untuk ambil barang sama orang tua. Setelah itu, aku gak pernah jalin komunikasi sama Ua karena Ua gak punya Whatsapp. Sebuah refleksi diri, kedepannya aku harus alokasikan pulsa untuk telepon Ua sekali-sekali. 

Ua sekarang udah tua dan masih setia di rumah Bogor. Kemarin akhirnya aku pulang sebentar, meski sebenarnya aku enggan juga masuk ke kamarku sendiri, disusul menemukan potongan-potongan foto yang ingin langsung ku bakar. 
Ketika aku datang, Ua langsung meluk dan menangis lama sekali. Kangen Teteh, katanya. Teteh harus jadi orang yang tinggi derajatnya, bantu orang lain, dan move on. 
Ua yang sempat marah sekali waktu aku terpuruk karena ia yang menemaniku masak nasi goreng Subuh-subuh waktu sekolah dulu. 

Aku merasa tertampar sekali kalau ingat sejarang itu aku mengapresiasi peran Ua dalam perjalananku ini. Ua yang nyiapin makananku, cuciin bajuku, beresin kamarku, dan terutama menemaniku selama sekolah jauh dari orang tua. Apa lah jadinya tanpa ada Ua. 
Kemarin juga terharu banget, "Teteh, ua sekarang lagi coba-coba pake kerudung." 
Semoga Ua panjang umur dan sehat terus ya Wa, belum banyak Teteh bales jasa-jasa Ua. 

5) Makasih karena sampai sekarang aku selalu punya lingkaran tempat aku pulang. 
Orang-orang yang paling bisa menembus tembok-tembok tertinggi. 
Makasih terus menyertakan mereka dalam hidupku ya Allah. 



Alhamdulillah. Alhamdulillah. Alhamdulillah. 
Jangan lupa sering-sering buat Gratitude Note supaya lebih bahagia. 
Tapi bahagia juga tidak berarti selamanya.
Sekian cerita haru-haru di ujung sore ini!

No comments:

Post a Comment