Tanpa perlu menangis setiap mau tidur.
Saya mau jujur, saya senang berinteraksi dengan orang lain.
Saya ekstrovert dan mendapat energi dari situ.
Saya jadi punya motivasi lagi, selalu ada rasa senang setiap dengar cerita orang lain.
Tapi di saat bersamaan, saya juga pencemas.
Saya takut berinteraksi sama orang lain. Saya takut membuka diri saya karena saya meyakini, orang lain pasti gak tahan sama saya.
Dan sejauh ini nampaknya memang begitu?
Saya merasa bukan orang yang menyenangkan dalam berteman.
Entah kenapa.
Saya seriusan takut dengan segala interaksi manusia.
Mungkin karena saya takut juga kalau pada akhirnya tidak ada orang yang benar-benar bisa saya percaya.
Banyak orang yang saya ceritakan atas dasar percaya kemudian ternyata semudah itu juga menghancurkan kepercayaan saya.
Saya juga selalu merasa tidak layak dipilih.
Sebenarnya ini berawal dari kekecewaan juga, beberapa orang yang saya pikir were on my side, ternyata tidak juga.
Orang-orang yang sudah jelas saya ceritakan dari awalnya, tapi ya begitulah.
Hahaha terkadang lucu.
Saya selalu bertepuk sebelah tangan.
Tidak pernah cukup juga rasanya.
My toxic trait is bluntly explode my anger just because I have problem with holding on into emotion.
I'm sorry.
Saya benci diri saya dalam berinteraksi
Dan mungkin satu satunya cara untuk menghindari perasaan-perasaan ini adalah tidak berinteraksi sama sekali,
atau mungkin, tidak usah hidup sama sekali kali ya.
Entah.
Saya takut dengan manusia.
Saya takut dengan diri saya sendiri.
Saya takut hidup.
Saya takut punya perasaan.
I wanna be heartless.
Saya mau lenyap...
No comments:
Post a Comment