02/12/2020

Pre-Sinkop

Poli Rematologi, 
1 Desember. 

Terhitung sudah yang ke-5 kalinya ternyata seperti ini; mual, muntah, bradikardi, hipotensi. 
Sebenarnya sebuah keniscayaan yang bisa saya prediksikan. 
Awalnya saya datang biasa saja, namun mungkin saya benar benar tidak tahan dengan kondisi poliklinik yang sempit, pengap, dan tidak ada kursi untuk koass. 
Karena selama Obgyn, polikliniknya luas, terang, dan ruangannya baru. 
Saya tidak pernah lupa hari pertama ke rumah sakit segitu tidak tahannya berdiri. Allah Maha Baik gak pernah ada jaga malam sejauh ini saya koass. 

Setiap ke poliklinik sebenarnya sudah ada ketakutan sendiri; takut sekali tiba-tiba jatuh lagi. Takut sekali kalau sudah mulai mual muntah. 
Dan benar saja, kemarin berbisik, "Dok, saya pusing banget Dok..." sebelum akhirnya tidur di bed pasien dengan nadi lemah, 50x per menit dan tensi 80/50, keringat dingin mengucur dan tangan pucat. 
Terimakasih dokter dokter di Poli yang sudah baik hati sekali, terimakasih ibu perawat yang setelah itu memberikan saya makan. 
Saya yakin ini bukan karena belum makan karena justru ketika sudah makan, saya akan mengeluarkan isi perut saya di toilet. 

Semua kegaduhan yang terjadi terobati dengan mini reuni sama Febi Karin makan Kapsalon di Smaklek! Meski sungguh jauh juga di Mampang.

Kapsalon adalah snack (yang ternyata beneran khas Belanda) berisi daging, kentang, keju dan salad. Kami dulu suka beli di Toko Doner milik orang Turki di depan Stasiun Centraal. Saya selalu nganggep itu justru makanan turki dan ternyata tidak. 
Terimakasih Febi Karin, my dearest housemates. 
Seneng akhirnya jadi juga dan ayo kita jalan-jalan lalu makan di mobil lagi <3

No comments:

Post a Comment