Selepas pintu itu adalah pilihan,
Sekilas berhenti menyapa Pak Eman,
Pergi ke sebelah mencari makan,
Sekilas berhenti menyapa Pak Eman,
Pergi ke sebelah mencari makan,
Menaiki anak tangga ke sudut kecil dekat mushalla perempuan
Kembali ke kelas dan mendendangkan lagu apapun nadanya
Dengan gontai menuju ruangan untuk beberapa jam ke depan
sesekali diselingi tawa, berharap acara minggu depan terlaksana
Atau bahkan bergegas karena sudah ditunggu di rumah
Selepas pintu itu memang pilihan,
Dunia ternyata lebih luas dari sekadar kotak sabun
Kali ini, tidak ada lagi bel pulang sebagai partisi antara pilihan-pilihan itu
Simulasi kehidupan sudah usai.
Selamat datang,
selamat membuat pilihan-pilihan terbijak dalam hidup.
No comments:
Post a Comment