Dua anak manusia menyusuri padang ilalang
Belukarnya membebat semua ragu yang padu
Mereka ikat mimpi-mimpi di pucuk pohon tertinggi
Sambil bersenandung tentang janji janji
Dua anak manusia berlarian di kala petang
Pikirnya suntuk ditempa kalut
Berbasuh peluh penuh dengan keluh
Diretasnya jarak senti demi senti
Dua anak manusia, terlalu muda untuk kenal usia
Di atas tanah lapang bertukar pandang,
Mereka tidak pernah merasa meminta kepergian
Tapi pelan-pelan hilang itu akan datang
Dan selamanya mereka menanti pulang
No comments:
Post a Comment