28/10/2025

Aroma

Ketika aku membaca Aroma Karsa, aku ingat di dalam buku itu tertulis bahwa indera olfaktori adalah indera primitif yang pertama kali berkembang. 
Mungkin aku pun pernah mempelajarinya ketika modul embriologi saat pre-klinik. 
Olfaktori ini pun paling peka dengan memori. 
Lalu, sampai pada waktu aku mencuci piring di Madrid dan ingatanku terbawa ke memori tentang rumah di Leiden. Ternyata wangi sabun cuci piringnya khas. 

Begitu pun ketika aku akhirnya membuka koper dari Oxford. Satu per satu mengeluarkan baju dari plastik vakuum. Kemudian, semerbak wangi sabunnya tercium. Wangi itu. Wangi ruangan laundry di 11 Norham Gardens. Aku ingat persis bagaimana aku melipat satu per satu baju-baju itu, di kamar mungil yang menghadap ke taman. 
Patah hatinya masih terasa. 

Aku kini sudah kembali di Bogor. Di kamar pink tempat aku tidur sejak TK, SD, SMP, SMA, kuliah. Seumur hidupku. 
Dulu warnanya cokelat, dindingnya berlubang, ku tutup dengan poster Harry Potter. Saat aku SMA, kamarnya dicat dan aku meminta warna pink. 

Ingatan-ingatan tersebut semoga terus teringat. 
Namun berbeda dengan indera visual dan audio, memori tentang aroma itu.... seolah tidak nyata. Sampai kita menciumnya lagi. 

No comments:

Post a Comment