13/08/2022

Seminggu Menuju UKMPPD

Halo, 
jadi seminggu lagi saya dan teman-teman yang sarjananya empat semester akan menghadapi uji kompetensi mahasiswa program pendidikan dokter, nama ujiannya panjang, sepanjang proses sekolah kami 6 tahun terakhir. Kalau punya anak, sekarang anaknya udah masuk SD, tapi nanti aja punya anaknya karena urus diri sendiri aja belum bisa. 

Modul terakhir kami sudah berakhir Juni kemarin, disusul dengan ujian-ujian dari fakultas yang ternyata sangat-sangat menyita fokus sampai saya tidak sempat dengar rekaman bimbel-bimbel. Ujiannya ada Progress Test (CBT 120 soal dan wajib lulus, susah banget soal tahun ini), Lisan Kompre (alhamdulillah manifesting diare), dan terakhir OSCE Kompre (yang latihannya sampai mual dan gumoh) 

Di awal tahun masih punya idealisme sendiri, "masa sih saya kuliah 6 tahun, ujian 2x sebulan dari jaman preklinik, pas lulus masih harus bimbel lagi?". ternyata jawabannya "iya. masih harus." 
tapi yaudah gapapa juga, kan itu salah satu usaha. Allah gak akan ngubah suatu kaum kalau kaum tersebut tidak berusaha. 

Sekarang saya sudah balik lagi ke rumah Bogor, situasinya kurang lebih (saya pikir) harusnya akan sama ketika belajar SBMPTN dulu. Tapi ternyata tidak, selain karena dulu saya sendirian, tapi sekarang ada Mamah (dan sesekali Papah). Jadi setiap hari saya dimanja dengan makanan yang selalu ada di meja, sesekali disuapin juga karena kalau engga saya gak keluar kamar. Sekarang juga saya tidak lagi punya jadwal belajar yang rinci, satu hari 1 BAB Fisika, nyatanya 2 soal aja saya sudah mudah terdistraksi. Padahal SBMPTN juga bukan success story karena ditolak tiga pilihan.

Saya jenuh banget belajar, ngerjain soal juga ada aja yang lupa terus, nilai Try Out pun masih jauh dari harapan. Saya fokus ngejar materi CBT karena nampaknya lebih mudah digapai, ujian OSCE itu penyakitnya banyak. Ada 12 station dan setiap station daftar penyakitnya bisa 10 tapi pada akhirnya yang keluar cuma SATU soal dari anamnesis-tatalaksana. Saya paling tidak bisa berjudi dengan peluang.

Mulai melantur, tapi mau juga mendokumentasikan frustasi-frustasi ini supaya nanti pas udah jadi Dokter IGD atau lagi siapin ujian masuk PPDS bisa ketawa-ketiwi lagi. Hihi, dulu kamu anggap UKMPPD adalah ujian terberatmu, padahal ujian terberat itu bangun Subuh tepat waktu. Duh gak nyambung, tapi beneran. 
Saya mulai gumoh bangun Subuh - tidur lagi sampai jam 9 - buka rekaman bimbel, kerjain soal, menangis tidak bisa - istirahat makan siang - tidur siang - buka rekaman bimbel, kerjain soal, tetep gak bisa - akhirnya main sosmed. selalu begitu hingga pagi menjemput lagi.


intinya, best of luck, untuk diri saya sendiri dan teman-teman seperjuangan. tunggu cerita selebrasi yang membahagiakan meski kalau bahagia jarang saya tulis di sini, tapi di Instagram, hehe. 

No comments:

Post a Comment