perjumpaan terakhir dengan belasan tahun napas berhembus
masa muda yang kata mereka penuh cita dan cinta
bumi rasanya terlalu cepat berputar
tidak mau menunggu
barang sekejap aku pamit dengan gantungan mimpi
apa kabar mereka,
adakah tahu bahwa asap lilin yang ditiup hari ini
membumbung tinggi lalu menyublim di udara
entah untuk apa
tak pernah sampai pergi ke langit
pun tak lagi ia berpijak di tanah
mengudara di antaranya,
terombang-ambing semakin jauh
selayaknya aku yang terhuyung-huyung
memasuki pintu tanpa titik temu
tempat aku seharusnya sudah tahu,
beda mau dan mampu
hari ini adalah sebuah perpisahan
pada angka 1 yang senantiasa ada
pada tanda tanya tentang bagaimana rasanya bertumbuh
pada hal-hal yang tak disadari
tak lagi bisa aku lakukan kini
aku tidak mau lagi terburu-buru
terlebih terlalu menggebu
perihal waktu
penggenapan ini tidak lebih dari perangkap yang direka
usia adalah penipu ulung yang digaungkan orang-orang
diulang dalam perayaan semu
atas kerinduan dengan diri sendiri yang lebih sederhana
menyisakan manusia dengan pikiran kusut
terlampau uzur untuk berangan-angan
nyatanya, terlalu belia memaknai arti dewasa
selamat menjalani dekade ke-dua.
Yogyakarta, 3 Agustus 2018.
Fona, 20 tahun.
No comments:
Post a Comment