30/07/2014

"Kamu tuh egois tau gak, mentingin diri sendiri" 
Saya mikir lagi, iya ya? 
Mungkin karena selama ini saya kebanyakan sendirian. Jadi ya siapa lagi yang saya fikirin kalau bukan diri sendiri. 
Haha. Sekali aja jadi jahat
 

29/07/2014

Pelayaran

Untuk kesekian kalinya, mendewasa bukan hal yang mudah. 

Saya takut. 
Takut tanpa sadar saya melewatkan arti sesungguhnya yang kita alami dan hadapi. 
Saya takut, karena fokus dengan tujuan, saya malah menghiraukan keindahan perjalanan. 
Jangan sampai bersiap menuju pulau, tapi tidak bersiap menghadapi ombak. 
Saya hanya takut, saya tumbuh berbeda. 
Saya penasaran dengan yang mereka katakan keajaiban. 
Keajaiban kekuatan, untuk tetap berada di lingkaran ini. 

Kapal kita sedang melaju pelan-pelan, 
Kapal memang aman di dermaga, tapi bukan itu kan tujuan di ciptakannya kapal? 
Sekalipun mesin sudah menyala, masih ada jangkar. 
Belum saatnya, sebentar lagi tapi. 
Bersiap saja, bersiap dengan keindahan perjalanan, bukan bayang bayang tujuan. 
Karena sesungguhnya arti dari ini semua adalah pelayaran kita, bukan pulau impian nun jauh disana.m

Saya yakin, kita bisa. 
Ini cuma ombak kecil kok, kapal kita nggak akan goyah kan? 


Kita udah gede ya? 
Semangat. 
Semangat. 
Semangat. 
Tumbuh dan mendewasa itu dua hal berbeda, tapi bisa kok kalau sama sama. 
Maaf ya masih suka sok tau. 
Saya cuma sayang kalian, saya sayang kita. 

A long way to go.

It had been so long since my last post.
Iya sih yang terakhir tanggal 15 Juli, maksud saya post yang benar-benar post, yang bermutu, beresensi.
diksi-diksi puisi, analogi-analogi, sudah tidak ada lagi disini.
saat saya review blog lagi, makin lama hanya semacam tempat sampah, ditulis untuk berkeluh kesah, bukan menghilangkan resah.
Bukankah dulu saya paling suka patah hati? karena setiap patah hati itu artinya saya bisa produktif kembali. Aneh, tapi bukankah inspirasi terbesar para pujangga adalah kesedihan?
Saya candu sedih. Dulu.
Kini, tidak ada lagi puisi puisi, prosa-prosa, rima dan diksi, jangan harapkan draft novel saya ada kemajuan.
karena sesungguhnya satu huruf bertambah pun, tidak.
Nilai Bahasa Indonesia saya pun tidak lagi diawang-awang.
Saya buta sastra. Saya seperti monyet yang lupa cara mengupas pisang
"Kita hobinya sama, nulis, tapi sekarang kayanya Fona jarang nulis ya?"
Baru ngerti perasaan Kugy, kenapa Keenan bilang tulisannya jelek.
"Aku emang nulis bukan karena aku mau nulis. Cuma untuk dapet honor aja."
Emang sih, banyak puisi yang tetap saya tulis, haus lomba. Nulis hanya untuk kirim ke sayembara, dan tidak berhasil apa-apa. Kenapa?
Puisi saya tidak bernyawa. Tidak ada nyawa yang saya hembuskan dan saya bagi saat menulisnya.
Karena perasaan yang saya biasanya bagi hanyalah perasaan untuk menang, bukan perasaan ingin mengungkapkan.
Saya sadar, kenapa puisi-puisi terbaru saya jelek bukan main. Saya yang seharusnya menjadi ibu bagi mereka, bahkan membuat mereka dengan lelah dan susah payah, terpaksa. kenapa? deadline.
Sekarang saya sedang menulis sebuah karya tulis. Hahahaha lucu, seumur hidup saya tidak pernah serius dengan penelitian dan hal hal ilmiah seperti itu.
Saya sungguh ingin karya saya ini bernyawa, sungguh bernyawa. Agar nyawa yang saya hembuskan dapat menghembuskan saya ke suatu tempat, yang selalu saya sebut-sebut.
Saya hanya ingin ikhlas.
Saya ingin kesana, mencari kembali bintang inspirasi saya. mencari nyawa lagi untuk anak-anak yang akan saya lahirkan.

Saya penulis kebanyakan riset, saya ingin riset langsung, kebetulan bab draft novel saya sudah merangkak menuju London.
baik coba ubah niat sekarang, jangan menulis agar orang tahu prestasi kamu, untuk kali ini coba kamu menulis dengan ikhlas, agar anak mu yang sudah lama di kandungan benar benar lahir, tidak cacat apalagi prematur. kamu mau anak mu lahir kan Fon? Anak yang mengandung semua mimpi mimpi besar mu.
Doakan ya agar tulisan saya bernyawa, agar dapat menghidupkan tulisan saya yang lain.

Saya lelah berpura-pura, ternyata yang menyesatkan saya, adalah saya sendiri

Perjalanan masih panjang,
Masih banyak puisi dan kisah yang bisa tertulis
Bukan hanya diksi diksi untuk mengejar pundi.
Long way to go.
Long way to go Fona.

"Life is to express not to impress"
Selamat berusaha kembali menjadi diri sendiri fon:)

15/07/2014

Anak TK

Papah nyuruh mandi, saya bebal. 
"Ayo mandi!" 
"Iya deh mandi nih mandi" (akhirnya nyerah dan ambil anduk) 
"Kayak anak tk aja teh." 
Dan dengan spontannya, "biarin, papah kan udah lama nggak ngerasain punya anak TK" 

Kemudian hening 
Tanggal 12 kemarin, Damar 11 tahun. Tahun terakhir putih merah. 
Did i grown up too fast? 
Anak anak papah udah gede ya. 
Papah juga udah mulai tua.