29/11/2013

Bicara depan cermin

Semuanya memang berproses, tapi kalau kamu nggak ada niat untuk berprogress, mau sampai kapan? 


(Terjaga lagi di malam suntuk demi tugas, setahun yang lalu, ini kewajaran yang sangat wajar kan ya? Sekarang baru paham kenapa sering diomelin gara gara begadang terus. Bedanya, 'demi'nya berbeda.) 
Karena hanya malam. 
Selamat dini hari!:)

13/11/2013

Teruntuk, Manusia yang pernah menempati rahim yang sama.

Dik, kita bernafas itu terbatas, 

Maka gunakan tiap hembusnya. 

Saya saksi hembusan kamu selama ini, 

Saya tau, yang kamu jalani lebih berat. 

Takdirnya berubah.
Saya mau, kamu bisa menjalani ini. 

Tanpa menambah beban yang ditangguhkan, 

Susah, iya. 

Wajar kamu lelah, tapi jangan menyerah,

Perih rasanya dengar setiap tangis kamu, 

Saya juga menangis dek, menangis untuk kamu. Untuk kita. 
Sakit ya, dek? 

Andai tahu, saya juga merasa sakit, bertubi tubi

Dari kamu, dari takdir, dari saya sendiri. 


Kenapa kamu buat ini jadi lebih sulit, sayang?
 
Kenapa kamu lupa disini ada saya? 

Kawan, bukan lawan. 

Saya marah, karena ini tidak mudah, 

Dan dunia kita berubah. 

Saya berang, karena kamu terlalu banyak mengerang. 

Dik, Hidup itu berjuang. 

Ini bukan salah kamu, bukan salah siapapun. 

Yang salah adalah kenapa kita terlalu lemah? 
Bukankah ujian itu untuk menguatkan? 

Saya sayang kamu, sayang sekali.
 
Kita pernah dalam satu rahim yang sama, kan?

Saya mau kita satu perasaan juga nanti, 

Bahagia.

Sungguh, saya hanya ingin mengajarkan kamu tentang dunia.

Maaf, jika selama ini kamu menganggap saya penyerang

Bukan penerang

Maaf, jika selama ini kata yang terucap membuat kamu tersesat

Bukan memberi semangat

Maaf, jika selama ini uluran tangan kamu artikan kebencian

Bukan bantuan. 

Maaf belum bisa menjadi kakak yang baik, 

Maaf belum pernah bisa menjadi kakak yang kamu harapkan ada. 

Maaf belum berhasil menemani kamu

Maaf belum benar dalam mengajar 

Maaf belum bisa menaungi, mengayomi, membuat kamu bahagia. 

Maaf belum bisa menjadi orang dewasa di depan kamu.

Ketahuilah dek, kita masih sama sama tumbuh, sama sama mencari.
 
Saya ingin, kita sama sama menemukan. 

Bukan sama sama melawan. 
Saya nggak berharap kamu seperti adik adik di luar sana, 

Karena saya yakin, adik saya lebih hebat dari mereka. 
Saya cuma mau, kamu jadi adik saya.

Adik, tempat saya pulang, 

Adik saya yang hebat. 



Kamu hebat dek,
Kamu pasti bisa bahagia. 
Dicari sama sama yuk, hebat dan bahagianya:) 
Wahai laki laki kedua yang paling saya cinta. 


Salam sayang teramat sayang, 

(Yang masih gagal menjadi) kakakmu